Powered By Blogger

Thursday, February 11, 2016

Bocah kecil di depan toko roti

Salam Damai, hehehe
Kali ini saya ingin membagikan sebuah kisah yang sebenarnya sudah terkenal namun dalam versi lain
Kisah ini mirip dengan apa yang pernah saya tulis dalam artikel  Engkaukah Yesus?
Jadi sebenarnya kisah ini hanyalah versi lain dari cerita yang sudah terkenal tersebut
Ceritanya seperti ini:

Seorang marinir AS baru saja pulang ke negaranya dari konflik di Timur Tengah, saat itu ia sedang mengendarai mobilnya di tengah hujan salju di ibukota Washington DC.

Di tengah dinginnya salju, ia termenung memikirkan perang yang sedang terjadi di timur tengah, ia berpikir betapa banyak anak-anak yang menderita. Kemudian ia melihat di pinggir jalan ada seorang anak kecil yang sedang menempelkan mukanya di kaca suatu toko.



Marinir itu kemudian menghentikan mobilnya untuk memperhatikan bocah itu lebih dekat, ternyata itu adalah toko roti. Di dalam toko roti itu, sang pembuat roti sedang memanggang rotinya di oven lalu tidak berapa lama ia mengeluarkan roti  dari oven. Setiap roti itu keluar dari oven, terciumlah aroma roti yang menggugah selera, dan setiap kali mencium aroma roti itu, si anak kecil itu menjilat-jilat kaca toko roti itu. Anak kecil itu semakin mengeratkan mulutnya setiap kali ia mencium bau roti yang keluar dari oven.

Marinir itu tergerak hatinya oleh belas kasihan, ia berpikir jangankan di timur tengah ternyata di negaranya saja terdapat banyak anak kecil yang menderita. Kemudian ia mendekati anak itu lalu berkata kepadanya "nak apakah kamu ingin roti ini?". Bocah kecil tersebut terkejut dan dengan wajah polos ia berkata "tentu saja aku mau, aku belum pernah makan roti ini".

Marinir itu berkata "tunggu sebentar disini ya", lalu ia masuk ke dalam dan keluar dengan satu kantong plastik besar berisi banyak roti. Ia memberikan roti itu kepada anak kecil itu, lalu berkata "semoga roti ini mampu menghangatkan kamu dan keluargamu di tengah dinginnya salju hari ini".

Kemudian marinir itu pergi dan kembali menuju mobilnya tetapi ketika ia akan membuka pintu mobilnya, anak kecil itu berlari lalu memegang kakinya sambil berkata "apakah tuan adalah Yesus?"

Aku selalu mendengar orang lain menyebarkan Injil tentang Yesus dan roti, tetapi baru kali ini aku menikmati roti yang enak seperti ini. Tuan kalau engkau adalah Yesus, aku mohon jangan hanya berikan roti ini kepadaku saja, tapi di sudut sana banyak juga anak-anak yang seperti aku. Kalau tuan adalah Yesus, kumohon bantulah kami semua.

Marinir itu tidak mampu menahan haru, lalu ia berkata sambil menangis "bukan nak aku bukan Yesus, aku hanya pengikutnya yang berdosa". Lalu ia kembali lagi ke dalam toko roti dan membeli banyak roti. Ia menyerahkannya kepada si anak kecil lalu ia bergegas ke mobil. Kemudian tidak lama melalui kaca mobilnya ia melihat banyak anak-anak yang melompat kegirangan dengan roti di tangannya. Anak-anak itu dengan lompatan polosnya meneriaki si marinir di dalam mobil kata mereka "tuan terima kasih, terima kasih, engkau bukan Yesus tapi tuan bertindak seperti Yesus, terima kasih"

Si Marinir itu pulang dengan senyum di wajahnya, dan kali ini ia sangat bahagia karena ia mampu mewartakan Yesus kepada orang lain.

Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!"
(Mrk 6:37)

No comments:

Post a Comment