Powered By Blogger

Wednesday, January 6, 2016

Apa kata Napoleon tentang Yesus?

Siapapun pecinta sejarah dunia pasti mengenal Napoleon Bonaparte, sang penakluk yang terkenal. Ia adalah konsul pertama Prancis, serta akhirnya menjadi kaisar Prancis yang amat disegani. Ia bahkan membawa Prancis menguasai hampir seluruh Eropa kecuali Inggris dan Rusia.

Di masa-masa akhir kejayaannya ia mengalami banyak kekalahan hingga akhirnya ditangkap dan dibuang ke pulau Elba (11 April 1814). Tetapi ternyata banyak pasukan dan rakyat yang masih mencintai ia, akhirnya ia kembali lagi dari pembuangan dan kembali memimpin Prancis hingga kekalahannya yang terakhir di pertempuran Waterloo (18 Juni 1815), kemudian ia dibuang ke pulau Santa Helena yang amat terpencil di selatan Samudera Atlantik. Napoleon tinggal di pulau Santa Helena hingga akhir hayatnya pada 5 Mei 1821.

Namun yang akan diceritakan disini bukanlah kisah lengkap sejarah hidupnya dan pengaruh besarnya bagi negara Prancis dan dunia. Hal yang ingin diceritakan disini adalah bagaimana Napoleon yang terkenal dengan ucapan "dalam kamus hidupku tidak ada kata mustahil", merefleksikan perjuangannya dengan sosok yang amat dikaguminya yaitu Yesus Kristus.

Berikut ini adalah catatan sejarah yang dialami oleh Napoleon ketika ia diasingkan ke atas gunung batu St. Helena:

Saturday, January 2, 2016

Beberapa hal unik yang terjadi di Jakarta

Jakarta adalah kota megapolitan dengan "beragam" gedung pencakar langit, mall, dan dengan gubuk-gubuk pinggir kali yang "seragam". Bagi para WNI, Jakarta bukan hanya sebagai ibu kota tapi juga tempat menuntut ilmu, tempat berbelanja, tempat tinggal tetap, dll. Tapi jika disadari dan dilihat dengan baik ternyata di Jakarta juga terjadi hal-hal unik. Apa yang tertulis disini semuanya adalah pengalaman pribadi saya sebagai seorang mahasiswa yang menuntut ilmu di Jakarta.

Inilah beberapa hal unik yang mungkin hanya terjadi di Jakarta yang tercinta

1. Permasalahan di halte Transjakarta

Bagi anda yang selalu menggunakan TJ koridor IX (Pinang Ranti-Pluit, Grogol- Pinang Ranti, Grogol-PGC) tentu tidak asing dengan halte Semanggi. Bahkan sebenarnya semua orang di Jakarta pasti tau halte ini adalah salah satu halte TJ yang paling sibuk selain halte pusat harmoni.
Halte Semanggi arah Pluit/Grogol
foto ini adalah foto waktu halte tersebut rusak, sekarang haltenya sudah bagus hehehe

Jika anda cukup jeli pada jam orang pulang kantor maka anda akan melihat ada kesalahan yang terjadi disini. Tempat menaiki bus seharusnya adalah bagian pojok (lihat gambar yang ada kaca di ujung), sedangkan tempat para penumpang turun dari bus adalah bagian yang dekat dengan tangga ke atas (pada gambar ditunjukkan dengan banyaknya sampah).

Tapi yang terjadi justru sebaliknya, para calon penumpang selalu menunggu di tempat penurunan penumpang. Akibatnya? Sering terjadi desak-desakan antara penumpang yang ingin turun dan yang ingin naik ke dalam bus. Bahkan saya sendiri sampai harus ikut mengantri di tempat yang salah karena apabila mengantri di tempat yang seharusnya, terkadang bus pun tidak mau untuk mengambil penumpang yang berdiri di tempat yang benar (pojokan halte).

Hal ini uniknya hanya terjadi di halte Semanggi arah Pluit, tetapi di arah sebaliknya (Pinang Ranti, PGC) tidak terjadi hal ini. 

Beberapa masalah perilaku gamer di Indonesia

Santo Thomas Aquinas pernah berkata "masuk dari pintu orang keluar dari pintu kita"

Sebagai guru, banyak orang bertanya tak terkecuali keluarga sendiri, mengapa kamu masih bermain game? kan kamu guru, masa main game. Apakah guru tidak boleh bermain game? Apakah guru hanya harus berdiam diri di depan buku dan papan tulis? Tentu saja tidak, guru pun butuh rekreasi dan hiburan, lebih dari itu guru juga harus memahami keadaan yang terjadi utamanya anak muda di negara ini.

Saya adalah guru agama Katolik, tapi kadang-kadang saya masih menyempatkan diri s untuk bermain game dalam rangka melihat, meneliti, serta mengkritisi sikap para gamer yang kurang terpuji. Sikap-sikap yang saya tuliskan disini adalah hasil pengamatan saya selama bermain game bersama saudara maupun teman-teman saya.

Game online mungkin bisa memberi prestasi bagi banyak orang dengan menjuarai turnamen tertentu. Akan tetapi di balik itu semua, game online juga menyebabkan banyak orang menjadi lebih egois dan tidak jarang menghina dan merendahkan orang lain. Demikian beberapa masalah perilaku gamer yang ada di Indonesia: