Powered By Blogger

Friday, September 4, 2015

Severus Snape: Arti sebuah Cinta Sejati

lama nggak menulis blog akhirnya dapat inspirasi juga hehehe
Kemarin setelah bosan dan cape kerjain tugas akhir non skripsi akhirnya saya memilih untuk istirahat dan menonton film-film lama. Alhasil pilihan pun jatuh ke film Harry Potter, dan setelah diingat-ingat yang pertama kali saya bayangkan adalah Severus Snape.

Penggemar Harry Potter mana yang tidak tahu Severus Snape?
Tokoh fiksi dari novel dan film Harry Potter karangan J.K. Rowling
Kehebatan JK Rowling dalam memutarbalikkan tanggapan penggemar terhadap Snape merupakan kehebatan seorang Novelis yang luar biasa.

Siapa tidak benci dengan Severus Snape di awal-awal serial Harry Potter, ia terlihat terang-terangan membenci Harry dan terlihat amat tidak suka terhadap Harry Potter. Bahkan beberapa kali ia terlihat berusaha untuk mengurangi poin asrama Gryfindor dengan mencari kesalahan Harry.


Sampai puncak kebencian terhadapnya adalah ketika ia membunuh Albus Dumbledore yang merupakan orang yang paling mempercayainya dalam Harry Potter and Half Blood Prince. Setelah kejadian itu banyak penonton dan pembaca Novelnya yang mengutuk Snape habis-habisan. Tetapi setelah menonton Harry Potter and The Deadly Hallows part 2. Semua tanggapan dan kebencian terhadapnya lantas langsung hilang dan berganti menjadi kecintaan terhadap dirinya.


Ternyata sikapnya kepada Harry bukanlah untuk membenci dan mencelakai Harry namun itu merupakan tanda cintanya kepada satu-satunya peninggalan wanita yang paling ia cintai. Ya Ia begitu mencintai Lily Evans yang merupakan ibu dari Harry, sekalipun ia amat membenci James Potter, ayah Harry yang dulu selalu mempermainkannya.

Sepanjang hidupnya ia hanya mencintai Lily Evans. Dalam novel diceritakan ia tidak sengaja mengucapkan kata-kata kasar "darah campuran" kepada Lily Evans. Hal tersebut membuat Lily menajdi benci terhadapnya bahkan tidak mau menerima satupun permintaan maaf Snape. Sampai akhirnya Lily menikah dengan seorang pria yang amat ia benci sepanjang hidupnya, James Potter.

Snape tidak pernah menuntut dan tidak pernah memelas agar Lily mencintainya. Setelah Lily wafat ia begitu sedih meratapi kematian wanita yang paling dicintainya. Ia kemudian bersumpah untuk melindungi Harry Potter apapun yang terjadi dan akhirnya menjadi agen ganda bagi Voldemort dan Dumbledore. Tetapi akhirnya semua tahu bahwa ia berpihak pada kebenaran semata-mata. Bahkan ia membunuh Dumbledore semata-mata demi kesetiaannya dan atas permintaan Dumbledore sendiri. Ketika ia membunuh Dumbledore terlihat raut mukanya yang dingin menandakan penyesalan mendalamnya karena harus membunuh orang yang paling ia hormati


Saat sekarat ia bahkan meminta Harry untuk memperlihatkan mata ibunya yang dimiliki Harry yaitu mata berwarna hijau sama seperti mata Lily. Di saat-saat akhirnya ia hanya ingin melihat mata wanita yang paling dicintainya.

Tetapi yang paling membuat terharu adalah dalam memori yang diberikannya kepad Harry. Ia begitu sedih ketika mendengar bahwa Harry harus mati di tangan Voldemort, meskipun kita akhirnya tahu bahwa yang mati adalah jiwa Voldemort dalam diri Harry. Ketika Dumbledore berkata "jangan katakan padaku bahwa kamu mulai mencintai anak itu (Harry)". Snape langsung mengeluarkan Patronus berbentuk rusa betina seperti yang dimiliki Lily. Dumbledore yang terkejut lantas bertanya "Lily, setelah selama ini?" dan dengan wajah yang dingin Snape berkata "selalu". 


“Dumbledore watched her fly away, and as her silvery glow faded he turned back to Snape, and his eyes were full of tears."After all this time?""Always," said Snape.” 



Snape ingin menunjukkan betapa tulusnya cintanya kepada Lily. Ketulusan cinta itu tidak pernah termakan oleh waktu dan itulah yang ingin dikatakan Snape. Ia rela menerima caci maki dan kebencian demi melindungi satu-satunya peninggalan dari wanita yang amat dicintainya. Segalanya semata-mata demi rasa cintanya yang amat dalam.

Cinta seperti yang dimiliki Snape ini amat jarang kita temui pada saat ini. Dimana semua orang saat ini menyatakan cinta harus memiliki. Snape justru menyembunyikan perasaan dan berjuang secara tersembunyi demi cintanya. Inilah cinta yang sejati yakni tidak memaksa untuk memiliki tapi cukup hanya merasakan kebahagiaan orang yang dicintai. Cinta memang harus memiliki yaitu memiliki kebahagiaan orang yang dicintai

Bagi saya karakter Snape sungguh menyatakan pesan tersirat yakni ketulusan cinta:
"i love you because i love you not i love you because i need you".

Snape sungguh mencintai Lily dan segalanya hanya untuk Lily sekalipun ia tidak menjadi bagian dari kebahagiaan Lily yang dicintainya.

Suatu ketika saya membaca buku Chicken Soup: for the single soul, dan menemukan quotes demikian yang sebenarnya secara tidak langsung menunjuk pada karakter Severus Snape.

"Love is when all you want is that person to be happy even if you're not a part of their happiness"
~Julia Robert~

Albus Severus Potter, You were named after two headmasters of Hogwarts, One of them was a Slytherin and he was the bravest man I’ve ever known
-Harry Potter to his son about Severus Snape-

No comments:

Post a Comment