Powered By Blogger

Wednesday, October 22, 2014

Misdinar Oh Misdinar Part III

Suatu hari ada di sebuah komunitas misdinar paroki terdapat seorang junior yang begitu rajin mengikuti latihan misdinar setiap hari Minggu. Suatu hari ia merasa terpana melihat seniornya betugas memegang wirug dan memegang tongkat Uskup. Baginya misdinar yang memegang wirug, tongkat uskup, dan alat berat lainnya itu keren. Ia pun merasa ingin cepat bisa seperti seniornya karena baginya memegang wirug dan tongkat Uskup adalah hal yang keren


Ia pun datang kepada seniornya dan bertanya demikian:

Junior : Kak, aku mau jadi misdinar yang hebat dan aku mau mencoba menggunakan alat-alat berat seperti wirug, memegang tongkat uskup, dll. Berapa lama lagi kira-kira aku diperbolehkan untuk menjalankan tugas-tugas itu?

Senior: Hmmmm.... 1 tahun

Junior: 1 tahun itu lama kak, seandainya aku belajar intensif dan terus menerus, berapa lama kira-kira aku diperbolehkan untuk menjalankan tugas-tugas seperti itu?

Senior: nah karena itu kamu butuh waktu 2 tahun

Junior: Kenapa semakin lama kak? Seandainya setiap hari saya belajar intensif dan datang ke Gereja sepanjang waktu, berapa lama waktu yang saya butuhkan?

Senior: Sekarang waktunya menjadi 10 tahun.


Semakin kita terburu-buru justru kita akan semakin jauh dari tujuan. Semakin kita mengejar kemegahan justru akan mendapat kesia-siaan, yang harus dilakukan adalah menghayati setiap waktu dengan penuh penghayatan. Sehingga apa yang kita lakukan menjadi sungguh bermakna bagi orang lain. Ketika keinginan untuk belajar itu hanya didasarkan pada keinginan dipandang "wah" maka pengetahuan yang didapat pun akan menjadi sia-sia. Karena pengetahuan sejati akan didapatkan apabila kita mau menghayati setiap saat dengan sebaik-baiknya.

Tuhan memberkati

No comments:

Post a Comment