Siapapun pecinta sejarah dunia pasti mengenal Napoleon Bonaparte, sang penakluk yang terkenal. Ia adalah konsul pertama Prancis, serta akhirnya menjadi kaisar Prancis yang amat disegani. Ia bahkan membawa Prancis menguasai hampir seluruh Eropa kecuali Inggris dan Rusia.
Di masa-masa akhir kejayaannya ia mengalami banyak kekalahan hingga akhirnya ditangkap dan dibuang ke pulau Elba (11 April 1814). Tetapi ternyata banyak pasukan dan rakyat yang masih mencintai ia, akhirnya ia kembali lagi dari pembuangan dan kembali memimpin Prancis hingga kekalahannya yang terakhir di pertempuran Waterloo (18 Juni 1815), kemudian ia dibuang ke pulau Santa Helena yang amat terpencil di selatan Samudera Atlantik. Napoleon tinggal di pulau Santa Helena hingga akhir hayatnya pada 5 Mei 1821.
Namun yang akan diceritakan disini bukanlah kisah lengkap sejarah hidupnya dan pengaruh besarnya bagi negara Prancis dan dunia. Hal yang ingin diceritakan disini adalah bagaimana Napoleon yang terkenal dengan ucapan "dalam kamus hidupku tidak ada kata mustahil", merefleksikan perjuangannya dengan sosok yang amat dikaguminya yaitu Yesus Kristus.
Berikut ini adalah catatan sejarah yang dialami oleh Napoleon ketika ia diasingkan ke atas gunung batu St. Helena:
Di sana, Sang penakluk dari Eropa modern mempunyai waktu untuk merefleksikan ukuran dari keberhasilan-keberhasilannya. Ia memanggil Count Montholon ke sisinya dan bertanya padanya, “Bisakah kau menceritakan kepadaku siapa Yesus Kristus itu?” Bangsawan itu menolak menjawab. Napoleon akhirnya berkata:
“Baiklah kalau begitu, aku akan mengatakannya kepadamu. Alexander, Caesar, Charlemagne, dan aku sendiri telah mendirikan kerajaan-kerajaan yang hebat; tetapi di atas dasar apakah kejeniusan kami berdiri? Di atas kekerasan dan kekuatan militer. Hanya Yesus yang mendirikan kerajaannya di atas kasih, dan sampai hari ini jutaan orang bersedia mati untukNya.
Ku pikir aku memahami sesuatu tentang natur manusia, dan aku berkata kepadamu, mereka semua ini adalah manusia, tidak ada yang seperti Dia. Yesus Kristus bukan manusia biasa. Aku telah membangkitkan pengabdian yang antusias dalam diri sejumlah besar orang sehingga mereka bersedia mati untukku, tetapi untuk melakukannya aku harus hadir secara nyata dengan pengaruh yang emosional dari penampilanku, kata-kataku, dan suaraku.
Ketika aku memandang manusia dan berbicara kepada mereka, aku menyalakan api pengabdian-diri dalam hati mereka. Kristus sajalah yang berhasil sedemikian rupa mengangkat pikiran manusia kepada yang tidak kelihatan, sehingga pikiran itu menjadi kebal terhadap batasan-batasan waktu dan ruang. Melintasi perbedaan waktu selama seribu delapan ratus tahun, Yesus Kristus memberikan sebuah tuntutan yang sulit dipenuhi melebihi semua tuntutan lainnya.
Ia meminta sesuatu yang seringkali dicari tanpa hasil oleh para filsuf di tangan teman-temannya, atau oleh ayah dari anak-anaknya, atau oleh mempelai wanita dari pasangannya, dan oleh seorang pria dari saudaranya.
Ia meminta hati manusia. Ia akan memilikinya sepenuhnya. Ia menuntut secara tidak bersyarat, dan seketika itu juga tuntutannya dipenuhi. Ajaib! Tanpa mempedulikan waktu dan ruang, jiwa manusia, beserta segala kekuatan dan kemampuannya menjadi tawanan bagi kerajaan Kristus. Semua orang dengan tulus percaya kepadaNya, mengalami kasih yang supranatural yang menakjubkan itu terhadapNya.
Fenomena itu tidak terselami, hal itu sepenuhnya berada di luar cakupan kemampuan-kemampuan kreatif manusia. Waktu, sang perusak yang hebat, tidak berdaya memadamkan api yang sakral ini. Waktu juga tidak mampu menghabisi kekuatannya ataupun jangkauannya. Ini dia, yang paling memukulku, aku telah seringkali memikirkannya. Ini dia yang membuktikan kepadaku Keilahian Yesus Kristus dengan sangat meyakinkan.”
Dikutip dari buku Jesus Among Other Gods (Ravi Zaharias, page 210-211)
Di waktu lain. Napoleon juga pernah mengatakan:
"Seandainya Socrates memasuki ruangan, tentunya kita akan berdiri dan memberi hormat.
Tetapi kalau Yesus Kristus yg memasuki ruangan itu, kita semua pasti akan tersungkur u/ menyembah Dia."
Itulah kata sang penakluk tentang Yesus, apa katamu tentang Yesus?
No comments:
Post a Comment