Cerita singkat nan bijaksana ini merupakan salah satu dari ribuan cerita kebijaksanaan yang ada dalam agama Buddha, secara khusus saya menemukannya dalam salah satu buku cerita agama Buddha Zen (Aliran Buddha dari Jepang)
Akhirnya cerita ini saya ceritakan lagi dengan bahasa sendiri dan tentunya dengan memasukkan unsur-unsur Kristiani ke dalamnya. Ceritanya adalah demikian:
Suatu hari di sebuah daerah tinggallah seorang kaya yang bernama Zakia (mungkin saja saudaranya Zakheus, ini imajinasi saya hehehe, dalam cerita aslinya tidak disebutkan namanya). Ia adalah seorang kaya raya yang terkenal amat pelit dan tidak pernah mau untuk membagikan hartanya kepada orang lain. Tetapi sekalipun ia kaya ia amat tidak bahagia dan ia terus mencari kebahagiaan
Suatu hari Yesus melewati tempat itu (jangan dicari di Alkitab, Tradisi, apalagi Magisterium tidak akan ada, ini hanya imajinasi saya hehehe, dalam cerita aslinya yang datang adalah seorang Biksu). Yesus melihat Zakia dan akhirnya datang serta berkata kepada Zakia "Hai apakah kamu adalah orang kaya yang amat terkenal itu?
Kata Zakia "benar tuan apakah tuan adalah seorang pendatang baru sehingga tidak mengenal aku hahaha?
Kata Yesus " Ya aku baru saja melewati tempat ini untuk mengajar, baiklah aku ingin bertanya kepadamu"
Kata Zakia "oh tentu silahkan saja bertanya apapun terutama aku senang dengan pertanyaan yang berhubungan dengan bisnis"
Kata Yesus "jika tanganku selalu terbuka, menurutmu siapakah Aku?"
Kata Zakia "berarti kamu orang cacat"
Kata Yesus "mengapa demikian?"
Kata Zakia "karena ada kalanya tangan kita harus menutup"
Kata Yesus "baiklah, sekarang seandainya tanganku selalu tertutup, menurutmu siapakah Aku?
Kata Zakia "sama saja itu berarti kamu orang cacat"
Kata Yesus "mengapa demikian?"
Kata Zakia "karena ada kalanya tangan kita harus terbuka"
Kata Yesus "Wah memang benar kamu adalah orang kaya yang hebat dan seandainya kamu mengerti apa maksudKu menanyakan ini maka kamu adalah orang kaya yang sungguh bahagia"
Seketika itu juga Zakia sadar akan sifatnya kemudian ia berlutut dan menangis sambil berkata "tuan setengah dari milikku akan kuberikan untuk orang miskin, dan sekiranya ada yang kuambil dari orang lain maka aku akan mengembalikannya empat kali lipat"
Kata Yesus "bangunlah dan perbuatlah demikian" lalu Ia meneruskan perjalananNya.
Akhirnya sejak saat itu Zakia menjadi orang kaya yang amat bijaksana, ia akhirnya mengerti bagaimana ia harus menggunakan hartanya".
NB: sekali lagi jangan mencari cerita di atas dalam Alkitab, Tradisi Gereja, dan Magisterium karena tidak ada hehehe cerita di atas hanyalah sebuah cerita dari agama Buddha yang saya ceritakan lagi dengan bahasa sendiri dan saya masukkan unsur Kristiani.
No comments:
Post a Comment