Alasan utama yang membuat saya menulis mengenai ini adalah Mazmur antar bacaan yang dinyanyikan pada Misa hari Minggu kemarin yaitu "Tuhan menyembuhkan orang yang patah hati" (Mzm 34:19). Sungguhkan Ia menyembuhkan anda yang sedang patah hati?
Sebelum itu tentunya harus diketahui apakah itu patah hati?
Patah hati, apakah itu patah hati? Patah hati merupakan keadaan dimana seseorang merasakan sakit hati yang luar biasa. Saat dimana seseorang merasa melakukan kegagalan yang fatal dan tidak diperbaiki lagi. Keadaan dimana seseorang merasa bahwa tidak ada harapan untuk apa yang telah terjadi sehingga segalanya menjadi gelap dan gelap.
Patah hati bisa terjadi ketika seseorang merasa kecewa karena pekerjaan, masalah keluarga, masalah studi, atau yang paling umum adalah masalah percintaan. Entah kenapa patah hati selalu dikaitkan dengan urusan percintaan karena tidak semua peristiwa patah hati terjadi akibat cinta. Tetapi karena cinta adalah segalanya maka cinta bisa membuat orang menjadi gila. Karena cinta membuat orang menjadi gila maka seringkali cinta membuat orang menjadi patah hati. Tetapi intinya patah hati bisa terjadi dalam segala hal. Contoh saja ketika anda mengincar suatu jabatan di tempat kerja dan karena terlalu mengharapkannya, anda mengorbankan segala sesuatu tetapi tetap gagal. Anda pasti akan patah hati. Tetapi seringkali memang patah hati terjadi karena urusan cinta.
Karena Cinta membuat segalanya indah dan buruk
Karena Cinta maka segalanya terjadi
-Anonim-
Jika kita mengaitkan dengan masalah cinta yang merupakan hal umum dalam kasus patah hati. Apa saja yang kira-kira membuat kita menjadi patah hati karena cinta? Berdasarkan pengalaman saya, inilah yang membuat orang menjadi patah hati dalam cinta:
- Terjadinya perselingkuhan
- Ditolaknya perasaan
- Perasaan yang tidak dapat/terpaksa untuk dipendam karena suatu hal
- Dijauhi karena mencintai
- dll
Ketika anda mengalami hal-hal di atas, apakah anda sedih? atau malah biasa-biasa saja? Seringkali yang terjadi adalah orang menutupi kesedihan karena tidak ingin dianggap sebagai "orang bodoh" atau "orang lemah". Saya hanya ingin mengatakan bahwa kesedihan merupakan hal yang amat manusiawi dan menjadi sedih karena cinta adalah wajar. Hal yang tidak wajar adalah ketika anda tidak merasa sedih apabila mengalami masalah percintaan. Karena jika demikian maka bisa dipertanyakan "dimanakah perasaan anda?"
Ketika kamu kehilangan seseorang dan kamu tidak merasa sedih maka kamu bukan manusia
-Anonim-
Dalam keadaan patah hati dan remuk redam, seseorang pasti akan merasa amat sepi dan merasa sudah melakukan kesalahan besar. Saya sendiri tahun lalu mengalami hal itu dan rasanya memang sakit luar biasa, bahkan bisa dibilang semenjak itu rasanya kehidupan menjadi gelap. Tetapi perlahan-lahan saya pun mampu bangkit. Kalau ditanya kok bisa? Saya pun tidak tahu tetapi selalu ada yang menguatkan hati saya. Sekarang masih merasa sedih nggak? Well, Sometimes perasaan sedih itu selalu mencul dan mengganggu tetapi tetap dapat saya atasi.
Suatu hari saya membaca Alkitab dan membaca Kitab Mazmur akhirnya saya membaca kata-kata ini:
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati
dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya
-(Mzm 34:19)-
Lalu saya merenungkan apakah benar Tuhan itu dekat dengan orang yang patah hati? Bagaimana merasakan kehadiran Tuhan dalam keadaan patah hati? Karena seringkali dalam keadaan patah hati segalanya terlihat menyedihkan dan begitu gelap.
Hal pertama yang harus disadari adalah bahwa Tuhan selalu hadir dalam segala hal bahkan hal kecil sekalipun. Tuhan hadir dalam keluarga, dalam buku yang kita baca sehari-hari, dalam seluruh perkerjaan, teman-teman dan sahabat, bahkan dalam diri hewan peliharaan sekalipun.
Tahun lalu setelah menyelesaikan salah satu tugas dari Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci) saat pulang saya merasa sedih dan tahu bahwa "perjudian" yang saya lakukan gagal. Sejak itu saya tahu bahwa saya akan kehilangan sesuatu yang amat berharga yaitu "hubungan pertemanan" karena perasaan yang saya miliki. Saya menyesal karena "terlalu cepat", dan merasa kecewa karena saya tahu apa yang akan terjadi ke depannya akan sangat menyakitkan.
Ketika saya pulang saat itu saya langsung disambut oleh seekor anjing putih yang sudah lama bersama saya. Ya dia adalah anjing peliharaan saya, seekor Labrador lincah bernama Fluffy. Dia menjilati saya dan seakan-akan tahu bahwa saya sedang sedih. Saat itu ia mengikuti saya kemana pun dan selalu menjilati saya ketika saya duduk merenung. Di kemudian hari ketika saya berefleksi akhirnya saya mampu memaknai bahwa itu merupakan tanda kehadiran Tuhan yang menyemangati saya saat sedih.
Semuanya setelah hari itu tidak berjalan dengan lancar dan seperti telah saya perkirakan bahwa akhirnya akan menyakitkan. Saya memilih diam bahkan sampai ini memilih untuk diam karena dengan demikian saya bisa merasa tenang. Berbulan-bulan saya terus merasa kecewa dan begitu kecewa. Tetapi akhirnya mampu melihat kehadiran Tuhan dalam diri keluarga, teman-teman dan sahabat, serta murid-murid saya di sekolah tempat saya mengajar. Hingga saat ini saya sendiri masih sering merasa sedih dan kecewa tetapi saya memilih diam dan menuangkannya dalam tulisan. Dengan bersikap diam maka saya dapat lebih mendengarkan dan dalam diam saya mampu berdoa dan mendoakan segala hal termasuk apa yang pernah saya kasihi.
Ketika anda mencintai sesuatu pastilah anda memfokuskan diri sepenuh hati pada apa yang anda cintai. Seringkali ketika terlalu fokus pada apa yang dicintai maka seseorang pun akan lupa memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya.
Saya pun dulu seperti itu dan setelah mengalami patah hati perlahan saya menyadari apa yang dulu kurang saya perhatikan kini justru memperhatikan saya. Saya merasa bahagia karena keluarga, teman, sahabat, dan orang-orang lain di sekitar saya. Kehilangan memang menyakitkan tetapi tidak berarti karena kehilangan sesuatu maka segala yang ada menjadi sirna. Justru sebuah kehilangan terkadang membuka hati terhadap apa yang masih dimiliki dan harus disyukuri.
Pertemuan dengan orang-orang lain juga merupakan cara Tuhan untuk menyembuhkan patah hati seseorang. Suatu hari di bulan Januari kemarin saya bertemu dengan beberapa umat dari sebuah paroki di Jakarta. Seseorang dari mereka mengungkapkan bahwa dirinya pernah merasakan sakit yang luar biasa ketika ia diselingkuhi tunangannya, sampai akhirnya ia terpaksa berpisah dengan tunangannya. Kejadian itu sungguh membuat hidupnya menjadi gelap dan menyedihkan tetapi perlahan akhirnya ia mampu berkata
Pada akhirnya saya sadar bahwa Cinta mendapatkan pemenuhannya bukan ketika ia mendapatkan yang diharapkan tetapi ketika ia memberi sesuatu dengan setulus hati tanpa mengharapkan apapun dari yang ia kasihi
-Seorang umat dari Paroki Maria Bunda Karmel, Jakarta-
Pada akhirnya memang patah hati karena alasan apapun sungguh membuat hidup menjadi gelap tetapi saat itulah kita dapat melihat Tuhan sang Lentera yang menyembuhkan orang yang patah hati.
Terkadang air mata dan kekecewaan merupakan lensa yang menunjukkan betapa kita membutuhkan wajah Yesus
-Paus Fransiskus-
Ketika anda merasakan patah hati, baca dan maknailah kembali kutipan Mazmur ini:
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati
dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya
-(Mzm 34:19)-
Setelah itu bukalah mata dan perhatikan sekeliling anda, cintailah apa yang masih anda miliki. Berdoalah bagi orang-orang yang anda kasihi bahkan berdoalah bagi orang yang membuat anda patah hati. Dengan demikianlah anda bisa menjadi sembuh dari patah hati karena Tuhan sendiri lah yang menyembuhkan anda
Itulah pencarian saya terhadap Tuhan yang menyembuhkan patah hati, seperti saya sudah katakan saya sendiri masih sering sedih dan kecewa karena apa yang saya alami. Tetapi saya berusaha untuk bisa mencintai apa yang telah terjadi. Semua itu terjadi karena Tuhan yang dekat dengan saya ketika mengalami patah hati. Semua karena Tuhan dan demi kebesaran nama-Nya.
Ad Maiorem Dei Gloriam
(Demi kebesaran nama Allah)
Tuhan memberkati dan semoga menjadi manfaat bagi semua
No comments:
Post a Comment