Akhir-akhir ini di Indonesia sedang ada wacana tentang pemblokiran beberapa game yang dianggap berbahaya untuk anak-anak. Pada dasarnya game diciptakan untuk menghibur dan menjadi suatu alat refreshing. Jika dikatakan yang salah game, tidak sepenuhnya benar karena justru orang tualah yang harusnya mampu menuntun anak-anaknya bermain game yang benar
Berikut saya hendak mengulas beberapa game yang menurut saya bagus untuk dimainkan anak dari segala usia. Bahkan game-game tersebut juga memiliki beberapa pelajaran yang bagus untuk disimak.
1. Sim City
Siapa tidak tahu game ini? Bahkan sejak dari zaman Playstation 1, game ini sudah sangat mendunia dan sangat menyenangkan untuk dimainkan. Membangun kota dengan mengatasi kemacetan, sampah, kriminalitas, menyejahterakan penduduk, dll adalah tugas utama dalam game ini. Sekuel terbarunya adalah Sim City V yang banyak dikritik karena ukuran map yang terlalu kecil.
Bermain game ini, anda dituntut untuk berimajinasi dan membuat struktur kota yang baik. Karena apabila salah dalam menyusun jalan akibatnya fatal, macet dimana-mana membuat pemadam kebakaran, ambulance, dan polisi terlambat datang ke TKP. Apabila macet maka truk sampah akan lama mencapai rumah warga akibatnya banyak sampah terbengkalai, lalai dalam mengurus limbah juga fatal dimana limbah membuat polusi air yang dapat menjadi wabah kematian. Jika tidak membangun sekolah maka pabrik industri akan marah-marah karena tidak dapat menemukan pekerja yang memiliki skill. Akhirnya anda sebagai mayor kota akan diprotes habis, didemo warga, bahkan ditinggalkan oleh para penduduk. Hingga akhirnya kota menjadi bangkrut dan permainan berakhir.
Di game ini seorang anak akan belajar simulasi menyusun kota, managerial kota, dan yang terpenting adalah mengambil keputusan dalam saat-saat genting. Serta selalu berusaha mementingkan kepentingan publik.
Sekalipun simulasi tapi game ini sangat layak dimainkan anak kecil dan memberi pelajaran betapa sulitnya menjadi pemimpin suatu kota.
Siapa tidak tahu game ini? Bahkan sejak dari zaman Playstation 1, game ini sudah sangat mendunia dan sangat menyenangkan untuk dimainkan. Membangun kota dengan mengatasi kemacetan, sampah, kriminalitas, menyejahterakan penduduk, dll adalah tugas utama dalam game ini. Sekuel terbarunya adalah Sim City V yang banyak dikritik karena ukuran map yang terlalu kecil.
Bermain game ini, anda dituntut untuk berimajinasi dan membuat struktur kota yang baik. Karena apabila salah dalam menyusun jalan akibatnya fatal, macet dimana-mana membuat pemadam kebakaran, ambulance, dan polisi terlambat datang ke TKP. Apabila macet maka truk sampah akan lama mencapai rumah warga akibatnya banyak sampah terbengkalai, lalai dalam mengurus limbah juga fatal dimana limbah membuat polusi air yang dapat menjadi wabah kematian. Jika tidak membangun sekolah maka pabrik industri akan marah-marah karena tidak dapat menemukan pekerja yang memiliki skill. Akhirnya anda sebagai mayor kota akan diprotes habis, didemo warga, bahkan ditinggalkan oleh para penduduk. Hingga akhirnya kota menjadi bangkrut dan permainan berakhir.
Di game ini seorang anak akan belajar simulasi menyusun kota, managerial kota, dan yang terpenting adalah mengambil keputusan dalam saat-saat genting. Serta selalu berusaha mementingkan kepentingan publik.
Sekalipun simulasi tapi game ini sangat layak dimainkan anak kecil dan memberi pelajaran betapa sulitnya menjadi pemimpin suatu kota.
2. Banished
Game ini bersetting tentang sekelompok orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dan mengasingkan diri di suatu wilayah. Dalam game ini anda menjadi seorang mayor desa yang hendak dibuat tersebut. Dengan sumber daya terbatas, anda diharuskan untuk segera membangun rumah, membangun tempat tebang pilih pohon, membuat kayu bakar, tempat mengumpulkan obat, tempat mencari buah-buahan (Gatherer), dll. Intinya harus survive dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada disitu.
Game ini mengajarkan betapa pentingnya pelestarian alam. Contohnya jika terlalu asik menebang pohon untuk nmembangun rumah maka hutan akan musnah. Jika hutan musnah maka tidak ada lagi yang bisa dijadikan kayu bakar untuk menghadapi musim dingin. Jika hutan musnah maka para pemburu (Hunter) akan kesulitan mencari binatang untuk diburu dagingnya, para pengumpul makanan dari hutan (Gatherer) akan sulit mencari makanan. Akibatnya jelas saat musim dingin tiba dimana lahan pertanian membeku dan tidak dapat menanam, timbul bencana kelaparan, ditambah dengan sulitnya para pemancing mendapatkan ikan di musim dingin
Ditambah lagi muncul wabah kematian akibat kedinginan jika tidak ada kayu bakar. Belum cukup disitu?Akan muncul wabah penyakit apabila tidak membuat kuburan sehingga warga yang meninggal jenazahnya membusuk di dalam rumah dan menjadi sumber penyakit yang akan mematikan apabila belum ada dokter di desa.
Game ini bersetting tentang sekelompok orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dan mengasingkan diri di suatu wilayah. Dalam game ini anda menjadi seorang mayor desa yang hendak dibuat tersebut. Dengan sumber daya terbatas, anda diharuskan untuk segera membangun rumah, membangun tempat tebang pilih pohon, membuat kayu bakar, tempat mengumpulkan obat, tempat mencari buah-buahan (Gatherer), dll. Intinya harus survive dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada disitu.
Game ini mengajarkan betapa pentingnya pelestarian alam. Contohnya jika terlalu asik menebang pohon untuk nmembangun rumah maka hutan akan musnah. Jika hutan musnah maka tidak ada lagi yang bisa dijadikan kayu bakar untuk menghadapi musim dingin. Jika hutan musnah maka para pemburu (Hunter) akan kesulitan mencari binatang untuk diburu dagingnya, para pengumpul makanan dari hutan (Gatherer) akan sulit mencari makanan. Akibatnya jelas saat musim dingin tiba dimana lahan pertanian membeku dan tidak dapat menanam, timbul bencana kelaparan, ditambah dengan sulitnya para pemancing mendapatkan ikan di musim dingin
Ditambah lagi muncul wabah kematian akibat kedinginan jika tidak ada kayu bakar. Belum cukup disitu?Akan muncul wabah penyakit apabila tidak membuat kuburan sehingga warga yang meninggal jenazahnya membusuk di dalam rumah dan menjadi sumber penyakit yang akan mematikan apabila belum ada dokter di desa.
Game ini mengajarkan pentingnya manajerial sumber daya juga melakukan pelestarian alam. Contohnya membangun rumah tebang pilih (Forrester Lodge) yang berfungsi melakukan penanaman pohon kembali, membangun tambang untuk tetap bisa membuat peralatan bercocok tanam yang baik, beternak domba untuk dapat membuat baju hangat, dll
Inti game ini adalah kita tidak boleh mengeksploitasi alam secara berlebihan tanpa berusaha melestarikan alam karena akibatnya fatal. Ketika sumber daya habis maka musnahlah juga kehidupan karena tidak ada lagi yang bisa dimakan.
3. Tropico 5
Game diawali dengan anda menjadi seorang pemimpin tanah kolonial yang kemudian memisahkan diri dari pemerintah pusat. Sesudah menjadi negara sendiri, anda dituntut untuk mampu menyejahterakan warga dan bersaing dengan negara-negara lain. Lebih unik lagi, game ini memberi fitur pemilu, dimana akan terjadi pemilu setiap beberapa tahun sekali, dan anda dituntut untuk dapat menang pemilu dan tetap menjadi El Presidente di negara anda.
Ada beberapa cara untuk menang dan tetap menjadi El Presidente, pertama adalah dengan mendapatkan suara rakyat dengan menyejahterakan mereka. Kedua mencurangi pemilu di saat terakhir (tidak selalu berhasil), atau menghentikan pemilu sepihak, dan mengubah negara menjadi berada di bawah kekuasaan militer (seperti Korea Utara).
Setiap pilihan akan sangat mempengaruhi jalannya game, pelajaran dari game ini adalah kelihatannya negara otoriter, dan diktator akan kelihatan hebat di awal-awal tapi justru tanpa disadari sistem otoriter dan diktator akan menggerogoti negara serta membuat sang pemimpin kelihangan dukungan rakyat. Akibatnya jelas, banyak timbul pemberontakan, negara kacau, dan hancur karena kepemimpinan yang menyengsarakan rakyat,
Sebaliknya dengan selalu berusaha mengutamakan kepentingan rakyat dengan demokrasi yang sehat anda akan dicintai oleh seluruh rakyat. Game ini benar-benar Vox Populi Vox Dei atau suara rakyat suara Tuhan.
Game diawali dengan anda menjadi seorang pemimpin tanah kolonial yang kemudian memisahkan diri dari pemerintah pusat. Sesudah menjadi negara sendiri, anda dituntut untuk mampu menyejahterakan warga dan bersaing dengan negara-negara lain. Lebih unik lagi, game ini memberi fitur pemilu, dimana akan terjadi pemilu setiap beberapa tahun sekali, dan anda dituntut untuk dapat menang pemilu dan tetap menjadi El Presidente di negara anda.
Setiap pilihan akan sangat mempengaruhi jalannya game, pelajaran dari game ini adalah kelihatannya negara otoriter, dan diktator akan kelihatan hebat di awal-awal tapi justru tanpa disadari sistem otoriter dan diktator akan menggerogoti negara serta membuat sang pemimpin kelihangan dukungan rakyat. Akibatnya jelas, banyak timbul pemberontakan, negara kacau, dan hancur karena kepemimpinan yang menyengsarakan rakyat,
Sebaliknya dengan selalu berusaha mengutamakan kepentingan rakyat dengan demokrasi yang sehat anda akan dicintai oleh seluruh rakyat. Game ini benar-benar Vox Populi Vox Dei atau suara rakyat suara Tuhan.
4. Harvest Moon: Back to Nature
Nah siapapun pasti tau deh game ini, terutama anak-anak yang lahir di tahun 1990-2005an uumnya tau banget game ini. Bahkan ada yang memainkan game ini hingga mencapai tahun ke-10 dalam game, katanya sih tamat disitu. Tapi ada juga yang bilang sampai 20 tahun pun gak tamat juga. Yah saya juga gak tau karena baru mainin game ini sampai tahun yang ke-8 terus bingung karena udah makmur, anak juga udah gede jadi mau ngapain lagi.
Game ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang berlibur di pertanian milik kakeknya di desa Mineral. Kakeknya begitu sibuk sehingga tidak bisa menemani si cucu yang kemudian berteman dengan segala hewan ternak yang ada. Anak itu kemudian bertemu dengan seorang gadis kecil di suatu padang dekat gunung, dan mereka bernyanyi bersama. Saat liburan selesai anak itu pulang dan berjanji kepada si gadis kecil temannya itu bahwa suatu hari ia akan kembali lagi.
Bertahun-tahun kemudian, anak tersebut kembali lagi ke pertanian yang diwariskan kakeknya kepadanya. Setelah kakeknya meninggal dunia, pertaniannya tidak lagi terurus. Saat anak itu datang lagi ia diminta oleh mayor desa untuk membereskan pertanian kakeknya menjadi baru lagi, bersosialisasi dengan warga desa, dan diberi waktu 3 tahun untuk menyelesaikan semuanya. Apabila tidak selesai dalam waktu 3 tahun maka pertaniannya akan digusur dan dijual kepada developer lain.
Game ini mengajarkan pentingnya tanggungjawab dalam beternak, bertani, bahkan dalam mengurus hewan peliharaan (anjing dan kuda). Seperti kata seorang penulis Prancis, Antoine De Saint Exupery dalam buku "Little Prince" seringkali manusia lupa bahwa mereka bertanggungjawab atas apa yang telah mereka taklukan. Game ini mengajarkan pada pemainnya untuk bertanggungjawab dari hal paling kecil sekalipun.
Terakhir, sekalipun ada pelajaran berharga di dalamnya, semua hal diatas adalah game. Semua hal tersebut bisa menjadi pelajaran yang baik. Akan tetapi harus selalu diingat bahwa pelajaran hidup yang sejati hanya bisa ditemukan dengan menjalani hidup sehari-hari dengan penuh ketulusan dan cinta kasih.
Semoga semua makhluk berbahagia...
Nah siapapun pasti tau deh game ini, terutama anak-anak yang lahir di tahun 1990-2005an uumnya tau banget game ini. Bahkan ada yang memainkan game ini hingga mencapai tahun ke-10 dalam game, katanya sih tamat disitu. Tapi ada juga yang bilang sampai 20 tahun pun gak tamat juga. Yah saya juga gak tau karena baru mainin game ini sampai tahun yang ke-8 terus bingung karena udah makmur, anak juga udah gede jadi mau ngapain lagi.
Game ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang berlibur di pertanian milik kakeknya di desa Mineral. Kakeknya begitu sibuk sehingga tidak bisa menemani si cucu yang kemudian berteman dengan segala hewan ternak yang ada. Anak itu kemudian bertemu dengan seorang gadis kecil di suatu padang dekat gunung, dan mereka bernyanyi bersama. Saat liburan selesai anak itu pulang dan berjanji kepada si gadis kecil temannya itu bahwa suatu hari ia akan kembali lagi.
Bertahun-tahun kemudian, anak tersebut kembali lagi ke pertanian yang diwariskan kakeknya kepadanya. Setelah kakeknya meninggal dunia, pertaniannya tidak lagi terurus. Saat anak itu datang lagi ia diminta oleh mayor desa untuk membereskan pertanian kakeknya menjadi baru lagi, bersosialisasi dengan warga desa, dan diberi waktu 3 tahun untuk menyelesaikan semuanya. Apabila tidak selesai dalam waktu 3 tahun maka pertaniannya akan digusur dan dijual kepada developer lain.
Game ini mengajarkan pentingnya tanggungjawab dalam beternak, bertani, bahkan dalam mengurus hewan peliharaan (anjing dan kuda). Seperti kata seorang penulis Prancis, Antoine De Saint Exupery dalam buku "Little Prince" seringkali manusia lupa bahwa mereka bertanggungjawab atas apa yang telah mereka taklukan. Game ini mengajarkan pada pemainnya untuk bertanggungjawab dari hal paling kecil sekalipun.
Terakhir, sekalipun ada pelajaran berharga di dalamnya, semua hal diatas adalah game. Semua hal tersebut bisa menjadi pelajaran yang baik. Akan tetapi harus selalu diingat bahwa pelajaran hidup yang sejati hanya bisa ditemukan dengan menjalani hidup sehari-hari dengan penuh ketulusan dan cinta kasih.
Semoga semua makhluk berbahagia...
No comments:
Post a Comment